Bila garasi terletak di bagian depan rumah, ia adalah tak terpisahkan dari wajah rumah. Karenanya, jenis pintunya harus diselaraskan dengan pintu utama. Umumnya orang cenderung memilih bahan yang sama. Tapi bukan harga mati. Meski bahannya berbeda, kesesuaian material antara pintu garasi dan pintu utama masih bisa disesuaikan dengan corak atau motif.
Berikut ini pilihan material bahan untuk garasi dan model buka tutupnya.
Kayu
Bahan ini disukai dan paling banyak digunakan sebagai penutup pintu garasi karena pemilihan jenis kayunya yang sangat banyak. Kayu juga memungkinkan ukuran pintu garasi bisa dikustomasi sesuai dengan kebutuhan sehingga dari sisi fleksibilitas, kayu merupakan bahan yang paling unggul dibandingkan material lainya.
kayu juga dipilih karena model finishing-nya bisa menyesuaikan dengan panel-panel pintu utama pada rumah, sehingga konsistensi desain atau gaya tampilan depan rumah dapat terjaga. Pilihan coating misalnya, dapat menggunakan cat minyak dengan warna yang selaras dengan tampak rumah seluruhanya, atau menampakkan guratan urat-urat kayu. Alternatif yang lain adalah menggunakan cat duko atau pelapis seperti MDF (medium density fibreboard) atau HDF (hight density fibreboard) yang banyak digunakan sebagai pelapis pada peralatan dapur.
Kelemahan yang utama dari pintu yang menggunakan kayu adalah bergesernya posisi daun pintu akibat pengaruh memuai susut pada kayu. Sifat ilmiah kayu inilah seringkali membuat repot pemilik garasi karena kunci-kunci pengamanan pada pintu garasi tidak dapat berkerja dengan baik, akibatnya terjadi pergeseran. Selain itu, akibat terjadinya muai susut ini, engsel atau railing pintu yang menyangga juga ikutan berubah sehingga semakin menyulitkan buka-tutup garasi.
Demikian artikel pada segmen "memilih jenis daun pintu garasi" ini. Semoga bermnafaat.
50.000 Desain Properti Powerfull Inspirasi Properti
Panduan Lengkap Bisnis Properti Bisnis Properti
Jasa Aristek Lengkap Jasa Arsitek
Sistem Informasi Properti Sistem Informasi Properti
Cari Rumah Berkwalitas Jawara Properti
0 komentar:
Posting Komentar